VinFast, produsen kendaraan listrik asal Vietnam, telah mengumumkan rencana ambisius untuk membangun hingga 100.000 stasiun pengisian daya kendaraan listrik (slot bet 200 perak) di Indonesia pada tahun 2025. Langkah strategis ini bertujuan untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Tanah Air dan mendukung infrastruktur yang diperlukan bagi transisi menuju mobilitas berkelanjutan.
Kemitraan Strategis untuk Infrastruktur Pengisian Daya
Untuk mewujudkan rencana tersebut, VinFast bekerja sama dengan V-GREEN dan eTreego, perusahaan energi hijau asal Taiwan. Kolaborasi ini bertujuan membangun 100.000 portal pengisian daya di tiga pasar utama VinFast di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Filipina, dan Vietnam, hingga tahun 2030. Pembangunan stasiun pengisian daya akan dimulai pada Januari 2025, dengan sejumlah stasiun ditargetkan beroperasi di tahun yang sama.
Fokus Awal di Pulau Jawa
Tahap pertama pembangunan SPKLU akan difokuskan di Pulau Jawa, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali. Wilayah-wilayah ini dipilih karena tingginya potensi pasar kendaraan listrik dan kebutuhan akan infrastruktur pengisian daya yang memadai. Setelah tahap awal, ekspansi akan dilakukan ke wilayah lain di Indonesia.
Investasi dan Dukungan Pemerintah
Investasi untuk pembangunan jaringan SPKLU ini diperkirakan mencapai sekitar USD 1 miliar. Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana VinFast dan mendukungnya sebagai bagian dari upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur kendaraan listrik di Asia Tenggara. Dengan sumber daya nikel yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung industri kendaraan listrik, baik dari sisi produksi baterai maupun kendaraan itu sendiri.
Dampak terhadap Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Keberadaan 100.000 SPKLU di seluruh Indonesia akan memberikan dampak signifikan terhadap ekosistem kendaraan listrik. Ketersediaan infrastruktur pengisian daya yang luas akan mengurangi kekhawatiran konsumen terkait jarak tempuh dan kemudahan pengisian baterai, yang selama ini menjadi hambatan utama dalam adopsi kendaraan listrik.
Selain itu, pembangunan SPKLU juga akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. VinFast dan mitranya berkomitmen untuk melibatkan pemasok lokal dalam rantai pasokan, sehingga meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dan mendukung pengembangan industri dalam negeri.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Meskipun rencana ini menjanjikan, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti pengembangan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Indonesia dan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat kendaraan listrik. Namun, dengan dukungan pemerintah dan komitmen kuat dari VinFast serta mitranya, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.
Langkah ini juga mencerminkan komitmen VinFast untuk berkontribusi dalam upaya global mengurangi emisi karbon dan mempromosikan mobilitas berkelanjutan. Dengan dukungan yang tepat, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam industri kendaraan listrik di Asia Tenggara.